Forum Gabungan Komunitas Peduli Rob Pekalongan

Senin, 01 Oktober 2018

Rob Terus Ancam Pekalongan, Jejaring Komunitas Bahas Rencana Aksi

PEKALONGAN- Sebanyak 19 komunitas di Kota Pekalongan berkumpul di Aula Museum Batik untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam penanganan rob di Kota Pekalongan. Dalam acara yang dikemas Halalbihalal Komunitas Pekalongan itu, 19 komunitas yang hadir  membahas peran mereka, sekaligus rencana aksi secara bersama-sama dalam penanganan rob.

Arie Dacosta, perwakilan dari Komunitas Fotografi Indonesia Wilayah Pekalongan mengatakan, rob sudah terjadi bertahun-tahun di Pekalongan. Tercatat kurang lebih sembilan kelurahan di Kota Pekalongan telah mengalami banjir rob sejak tahun 2003, dan akan terus bertambah jika tidak segera diatasi. Rob juga terjadi pada desa-desa yang ada di Kabupaten Pekalongan.

'' Rob sudah benar-benar menjadi ancaman bagi Pekalongan. Penanganan rob butuh keterlibatan semua elemen, bukan hanya pemerintah saja. Komunitas sebagai bagian dari elemen masyarakat harus ikut terlibat dalam penanganan rob,'' katanya, Minggu (15/7).

Dalam pertemuan tersebut, 19 komunitas berupaya menyusun rencana aksi bersama. Mereka terdiri dari Akademi Berbagi, Komunitas Kali Loji, Komunitas Bara Air, Komunitas Fotografi Indonesia Wilayah Pekalongan, Komunitas Drone Pekalongan, Komunitas Insta Pekalongan, Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), Komunitas Kampung  Batik Kauman, Pramuka Saka Kalpataru Pekalongan, Pekalongan Info, Explore Pekalongan, Komunitas Great Pekalongan, Komunitas Genpi Pekalongan, Komunitas Blogger Pekalongan, Komunitas Doodle Art, Komunitas Perupa Pekalongan, Komunitas Sketser Pekalongan, Karang Taruna Pekalongan, Mahasiswa Pekalongan Raya Yogyakarta (Mahakarya) dan Komunitas Mahasiswa Kalongan. Acara ini dihadiri Lembaga Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan.

'' Beragamnya jumlah komunitas menjadi modal besar bagi Pekalongan untuk ikut terlibat agar Pekalongan keluar dari bencana rob yang sudah menahun. Komunitas menjadi bagian elemen penting yang perlu terlibat dalam solusi penanggulangan rob,'' ujar Canting, perwakilan dari Komunitas Perupa Pekalongan. 

Peneliti Tata Kelola Kemitraan, Leny Hidayat mengatakan, selama ini banjir rob hanya dilihat sebagai persoalan tergenangnya wilayah permukiman yang dapat surut dan mampu diselesaikan oleh pemerintah saja. Padahal, rob tidak hanya persoalan genangan air, tetapi juga berdampak pada sektor-sektor lainnya. Kemitraan mencatat ada tujuh sektor terdampak rob.

'' Di antaranya di sektor kesehatan seperti gangguan pernafasan, penyakit kaki gajah dan gangguan kejiwaan. Selain itu di sektor pendidikan ada sekolah rusak, anak menolak ke sekolah, serta berdampak pada sisi ekonomi warga,'' katanya.

Dampak rob juga membuat masyarakat kehilangan mata pencaharian, pertanian dan perkebunan rusak. Ada juga persoalan air bersih, sanitasi, toilet rusak, sumber mata air terkontaminasi. Belum lagi persoalan gender seperti kesehatan reproduksi memburuk, serta dampak polusi industri batik. Karena itu, butuh sinergi dari dari semua elemen. Tidak hanya mengatasi airnya saja, tetapi juga dampak lainnya.

'' Masyarakat, seperti melalui komunitas-komunitas, dapat terlibat secara aktif dalam penanggulangan rob.  Mereka juga bisa memberikan masukan pada pemerintah dan memberikan alternatif apa solusi penanganan rob. Komunitas harus menjadi salah satu kekuatan dalam penanganan rob di Pekalongan,'' katanya.




Share:

0 komentar:

Posting Komentar

www.savepekalongan.com

Labels

Kanal Youtube

Pojok Opini