Forum Gabungan Komunitas Peduli Rob Pekalongan

Selasa, 05 Februari 2019

Batik Tv Gelar Talk Show Film Rob Produksi Komunitas Save Pekalongan



PEKALONGAN- Film bisa menjadi sarana ekspresi untuk menggambarkan berbagai persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Salah satunya menyuarakan keprihatinan masih terjadinya bencana rob di Kota Pekalongan yang dampaknya sudah sangat luas sekarang ini.

Hal tersebut disampaikan oleh sutradara film Ada Juang di Tanah Tergenang Taufiq Canting saat talk show program On The Screen yang diadakan Batik TV Pekalongan, Selasa (22/1).

'' Film Ada Juang di Tanah Tergenang merupakan bagian  upaya menyampaikan ke publik secara luas di Pekalongan ada persoalan besar yang dihadapi berupa bencana rob,'' katanya.

Canting mengungkapkan, selama ini belum banyak orang tahu, di Pekalongan itu ada rob yang sudah terjadi lebih dari 10 tahun. Baik masyarakat Pekalongan sendiri, maupun di luar Pekalongan. Karena itu, film menjadi bagian dari upaya menyampaikan ke berbagai pihak, ada persoalan serius di Kota Pekalongan yang harus ditangani yakni rob yang telah menggenangi ribuan rumah warga. Belum lagi dampak yang terjadi, baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya, sanitasi, kesehatan sampai kehidupan keluarga.

'' Pembuatan film sebagai upaya kami untuk ikut berkontribusi di tengah persoalan di tempat kami tinggal. Harapnnya, semakin banyak orang tergugah, sekaligus tergerak untuk ikut dalam penanganan bencana rob di Kota Pekalongan,'' tuturnya.

Film Ada Juang di Tanah Tergenang merupakan produksi jejaring komunitas Pekalongan melalui gerakan #SavePekalongan bersama Lembaga Kemitraan atau Patnership. Selain Canting sebagai sutradara, hadir juga dalam talk show tersebut produser Film Ada Juang di Tanah Tergenang Trisno Suhito, pemeran utama Afida Azima dan Tika, serta kameramen Wildan.

Afida mengatakan, meskipun sempat gugup karena baru pertama kali bermain film, namun dirinya bisa lebih menghayati peran yang dimainkan. Sebab dirinya tinggal sehari-hari di Kelurahan Pabean yang juga terkena rob. Demikian juga pemeran cilik, Tika, yang saat ini masih di bangku sekolah dasar (SD), tempat tinggalnya juga terkena rob.

'' Kita tentu berharap, film ini bisa semakin membuka pandangan banyak pihak. Di Kota Pekalongan ini ada rob yang masih terus hadir sekarang ini. Kita ingin permasalahan tersebut bisa benar-benar tertangani sehingga kehidupan warga di daerah terdampak rob bisa lebih baik ke depan,'' kata Afida.










 
Share:

Komunitas Save Pekalongan Suarakan Rob Lewat Film


PEKALONGAN- Sebanyak 33 komunitas yang tergabung dalam Komunitas Save
Pekalongan bersama Lembaga Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan
dan Yayasan Robert Bosch menggelar diskusi dan pemutaran film tentang
rob di Ruang Amarta Setda, Selasa (1/1).

Ada dua film pendek yang diputar malam itu yakni '' Ada Juang di Tanah
Tergenang'' yang disutradarai Taufiq Canting, dan '' Pekalongan 34 Cm ''
karya Lexy Junior Rambadeta. Acara dihadiri ratusan anggota komunitas
dan warga Kota Pekalongan yang memadati Ruang Amarta.

Hadir juga sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Pekalongan,
Sekda Kota Pekalongan Sri Ruminingsih dan Wali Kota Mochammad Saelany Machfudz. Acara diskusi dan pemutaran dimeriahkan stand-up comedy dari

Ketua Panitia Diskusi dan Pemutaran Film Trisno Suhito menjelaskan,
kedua film yang diproduksi tersebut merupakan bentuk kegelisahan
komunitas Pekalongan sebagai bagian dari masyarakat sipil atas bencana rob yang masih melanda Kota Pekalongan dan sampai saat ini belum terselesaikan.

'' Rob yang terjadi di Kota Pekalongan dampaknya sangat besar bagi warga Pekalongan. Baik secara sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, sampai berdampak pada kehidupan di rumah tangga. Kegelisahan teman-teman komunitas Save pekalongan akan rob tersebut kemudian diekspresikan dalam bentuk film,'' terangnya.

Trisno yang juga produser film ''Ada Juang di Tanah Tergenang'' itu mengatakan, pemutaran film bertujuan untuk menyuarakan secara lebih luas bencana rob yang terjadi di Kota Pekalongan ke berbagai elemen agar mendapat perhatian dan penanganan secara serius.

'' Bencana rob di Kota Pekalongan harus segera diatasi secara bersama-sama. Semuanya harus berkolaborasi dan bergandengan tangan. Baik Pemerintah Kota Pekalongan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pemerintah pusat serta masyarakat,'' sambungnya.

Sekda Kota Pekalongan Sri Ruminingsih berharap, nantinya ada sinergi antara Pemkot Pekalongan,
komunitas dan masyarakat untuk mengatasi masalah rob. Sementara itu, Wali Kota mengapresiasi film tentang rob yang dibuat Komunitas Save Pekalongan.

'' Film ini merupakan wujud kreatifitas dan semangat jejaring komunitas di Pekalongan. Terutama untuk ikut bisa mendorong penanganan rob serta permasalahan lingkungan yang masih terjadi di Pekalongan,'' katanya. 

Selain itu, Wali Kota juga mengatakan ke depan Pemkot Pekalongan akan memberikan ruang ekspresi bagi komunitas-komunitas yang ada di Kota Pekalongan. Sebelumnya, melalui video, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta komunitas Save Pekalongan mengajak komunitas yang lain untuk peduli lingkungan.

'' Bersihkan sungai di Kota Pekalongan. Gunakan sedikit mungkin sampah
dan bawalah tempat minum setiap hari agar bisa mengeliminasi sampah,''
pesannya.
Komunitas Stand-up Kota Pekalongan dan musik akustik.
Share:

www.savepekalongan.com

Labels

Kanal Youtube

Pojok Opini